10 Things Why I love My Mom so much, taught I just met her during 3 years. *FIRST FRIDAY* - LIFE AT TOMATO FAMILY

Saturday, August 28, 2010

10 Things Why I love My Mom so much, taught I just met her during 3 years. *FIRST FRIDAY*

Saya lagi terpaku sama koleksi foto-foto lama Ibu saya. Belom ada kamera SLR di situ, tapi mereka udah keren-keren banget ambil foto Ibu dengan berbagai macam pose. Oh, God, u must see it. Dan kalo kamu cowok normal yang datang dan lahir seangkatan dengan dia, saya yakin kamu akan jatuh cinta padanya. Kata sodara-sodara Ibu saya, my mother was a popular girl. And she had a lot of admirers, becaused of her smile, her laugh, her style and her kindness. Awww.

Okay, sebelumnya, mulai sekarang saya akan mengepost 10 Things Why setiap Jumat. Dan ini adalah 10 Things Why pertama saya. Sebenernya saya ada begitu banyak hal di kepala saya untuk ditulis, tapi saya putuskan, saya menulis tentang Ibu saya saja. Because, she was really amazing woman, on me. And I want make her become the number 1 of this.

Baiklah, ini dia 10 Things Why I love My Mom So much, they are:

  1. She was married my weird father. Yup, absolutelly. Hell, no one can understand my father like she was, I guess.  Bahkan saya pun ngga bisa mengerti jalan pikiran Ayah saya. Kapan-kapan saya posting tentang Ayah saya deh. Hehehe. Kadang-kadang saya pengen tau, bagaimana mereka bertemu, having in a relationship then decided to got married. Sayangnya, she was passed away now. Dan meninggalkan kakak saya dan saya yang sama-sama belum diberitahu rahasia apa untuk mengerti jalan pikiran Ayah saya.
  2. She was born my sister then me, not me then my sister, or just me, or just my sister. Saya dan kakak saya dua orang dengan kepribadian yang bertolak belakang, padahal kami semua perempuan. Dengan susah payah, kami sama-sama mencoba mengerti satu sama lain. Well, meskipun akhirnya kami berdua menghadapi kejamnya dunia kami dengan cara kami masing-masing, saya sangat bersyukur dengan kehidupan saya yang sekarang. Sendirian, mandiri, mencoba belajar tanggung jawab dan kedewasaan, dan hal-hal yang mungkin ngga akan didapatkan anak perempuan lain di dunia ini
  3. She was a beautifull woman. Yeah. Saya ngomong berdasarkan fakta. Sodara-sodara Ibu saya selalu bilang, Ibu saya adalah cewek paling cantik di antara mereka. Okay, that’s why she was born 2 beautifull daughters in this world, like me, and my sister. Hahahaha. :D
  4. She was having a good sense of fashion. Nah, ini dia. Posting berikutnya semoga saya bisa membahas gaya berpakaian Ibu saya yang stylist banget. Kata kakak saya, Ibu adalah seseorang yang sangat suka dengan fashion, makanya menurun pada saya (kakak saya ngga begitu suka mengikuti dunia fashion, satu-satunya yang saya tahu, dia hanya mewarisi wajah dan tubuh Ibu saya yang kurus, wkwkwkkw.). Katanya lagi, Ibu saya itu centil dan suka banget gonta-ganti model pakaian. Kakak saya menganjurkan pada saya untuk mencari koleksi pakaian Ibu saya suatu hari nanti di rumah lama kami. Ayah saya, menyimpannya dengan hati-hati, begitu katanya. Hahaha. Itulah kenapa meskipun sering bertengkar dengan Ayah saya, saya ngga bisa membencinya. Saya tau banget, He loved her so much sampai dia baru bisa berpikiran untuk menikah lagi ketika saya berusia 20 tahun.
  5. She was the best woman, with a beautifull and amazing memoriam for everybody who know him. Yeah. Saya ngga pernah mendengar kenangan-kenangan buruk tentang Ibu saya. Dari siapapun. Saya rasa itu keren banget. Di mana orang-orang mengingat segala kebaikanmu ketika kamu tidak ada, dan ketika mereka bertemu dengan salah satu keturunannya, mereka bilang: “Kamu, sama dengan Ibumu, dia juga dulu bla bla bla bla…,” Dan saya, ngga sekali dua kali dibilang seperti itu. Meskipun kakak saya lebih sering, karena seperti yang saya udah bilang tadi, dia memiliki wajah dan sosok yang mirip seperti Ibu saya. Tapi beberapa orang bilang, kakak saya boleh mendapat kemiripan fisiknya, tapi sifat dan sikapnya, benar-benar menurun pada saya. Saya tidak pernah tau, kalo saya sama menyenangkannya dengan Ibu. As you know, I just met her on 3 years. Apa yang bisa saya ingat tentang Ibu saya kecuali pada hari pemakamannya?
  6. She was a rock Mom. Yeah, she was. Ibu saya ternyata pernah maen band. Awesome! Keren banget. Saya sendiri dulu pernah berkecimpung dengan dunia band. Pacaran sama anak band (kayaknya waktu itu keren banget deh punya cowok anak band ;p). well, I don’t know where he was now, haha. Actually, bakat ngeband saya berarti menurun dari Ibu saya.
  7. She was a traveler legend. Absolutelly. Saya udah tau, waktu muda, Ibu saya seneng banget jalan-jalan ke luar kota. Kadang sendirian. Trus hunting baju-baju buat dijual lagi. Yeah. My mom has spend her time to sell clothes. Oh, dear Mom, saya bakalan seneng banget kalo seandainya hari pernikahan saya nanti,  you are the person who choose the kebaya for me. But  I know, it’s impossible. And I thankfull if you just being an inspiration of me.
  8. She was an Immortal Fighter and the best Hero at the same time. Saya sebut begitu, soalnya, dialah satu-satunya sosok yang memberi contoh kepada saya untuk memperjuangkan sesuatu hingga akhir. And she did it. Dia berhasil. Dan memberikan sebuah persembahan indah, kepada kami semua untuk mengenang bagaimana dia berjuang melawan penyakitnya. Bagaimana dia seolah-olah selalu saja memberikan saya dorongan kekuatan untuk tetap tegar dan melawan keterpurukan sampai saya bangkit dan berjuang lagi.  Oh, Mom, we will don’t know how beautifull you are, if you didn’t passed away.
  9. She was the princess of my Fairy tale, and I was reading her story all the time. Yeah, Mom. It’s you. Kalian tahu dongeng ‘kan? Setiap dongeng pasti ada seorang putri yang menjadi tokoh utamanya. Dalam kehidupan saya, Ibu saya adalah putri itu. Dan dia yang memberikan saya sebuah cerita untuk disimak hingga akhir. Dan dia, di sana, entah di mana, menunggu saya, untuk menjadi putri berikutnya, yang menjadi cerita untuk anak-anak saya nanti.
  10. If not ten, I will make it unstoppable. Yeah, karena cuma sepuluh, saya cuma memberi sepuluh alasan kenapa saya sangat mencintai Ibu saya. Tapi karena alasan itu bahkan nggak ada batasnya. Saya berhenti di nomor ini. Dan cukup sederhana saja. I love you so much, Mom, its becaused you are being my Mom, not the other.
When they got married with Javanesse culture.


















Sumpah ngingetin saya sama film era Roma Irama. :D




You know, when I see your smile. I can change the world.

nice skirt, Mom!
Awsome! She banks!

1 comment:

lila said...

wow, foto-foto nyokapnya keren banget. Sempet hunt ya buat ginian, wkwkwkwkkw?