My (Not Yet) Happy Ending #2 - LIFE AT TOMATO FAMILY

Friday, November 19, 2010

My (Not Yet) Happy Ending #2

I’m just an ordinary girl, baby... :)

Last night, was a lil nightmare for me and him. Kita berdua terperangkap dalam percakapan tentang mantan, yang mana, sedikit membuat suasana berubah nggak nyaman sama sekali sampai akhirnya masing-masing dari kami jatuh tertidur dengan earphone masih nempel di telinga.

And becaused, I was a lil sleepy dan setengah sadar antara alam nyata dan enggak, jadi kira-kira percakapannya begini. Saya agak lupa kenapa bisa bahas soal mantan saya, tapi beginilah alur cerita selanjutnya setelah bahas si mantan.

Him     : “Kalo denger ceritamu setiap hari dan bilang, wah itu kayak mantanku yang A. Lain hari beda yang dibahas, kamu bilang itu kayak mantanku yang B, lain hari bakalan ada cerita soal mantan C, D ,E,F, bla bla bla. Ternyata mantan cowok kamu banyak juga, ya? Nggak takut dibilang gonta-ganti cowok?”

*sigh. Hey girls, punya mantan banyak itu salah ya?

Me       : “Oke, aku emang gonta ganti cowok. At least, cepetlah dapat pacar lagi.”

Him     : “Ciee, artis nih.”

Me       : “Bukan gitu, yank. Tapi emang salah ya gonta ganti cowok? Yang pasti setiap menjalin satu hubungan dengan cowok, aku nggak pernah selingkuh.”

Him     : “Iya, tapi kan orang – orang kadang mikirnya jelek.”

Me       : “Aku nggak peduli orang – orang. Aku nggak peduli mereka mau bilang apa soal aku. Yang penting keluargaku, sahabat, dan pacar aku tahu aku kayak gimana.”

*kami berdua terdiam sekian detik.

Him     : “ Ya, mungkin kalo soal pengalaman pacaran, kamu lebih berpengalaman dibanding aku.”

Me       : “Hey, maksudnya apa tuh? Pengalaman gimana? Ah kamu yank, coba kamu jadi aku, aku nggak minta lho mereka jatuh cinta sama aku terus nembak cewek nggak tegaan kayak aku. Aku nggak pernah nolak cowok, bukannya sok playgirl. Kadang, buat cewek, kenapa susah – susah nunggu orang yang kita sukai suka sama kita, sedangkan ada orang lain di luar sana yang suka sama kita dengan tulus?”

Him     : “Lah, terus, kamu sering jadian sama orang tapi kamu nggak suka ma dia gitu?”

Me       : “Nah, aku kan berusaha tapi waktu udah nerima dia. Kalo akhirnya nggak bisa ya udah kita diskusiin bareng, harus gimana. Mau lanjut jalan sama cewek yang ngga bisa balas perasaan dia atau putus. Kalo putus ya udah, kita temenan lagi. Untungnya sampe sekarang aku nggak pernah ada sejarah ketemu mantan musuh – musuhan. Emangnya ada yang salah dengan kita berusaha mencari yang terbaik buat diri kita sendiri. Kalo dibilang egois, manusia itu pasti egois. Dan aku cuma cewek biasa yank, aku nggak akan pernah berhenti mencoba. Kita nggak bakalan tahu gimana hasilnya kalo belum dicoba.”

Him     : “Iya, orang beda – beda sih. Kalo aku, mending yang pasti – pasti aja.”

Me       : “Gimana ya yank. Aku soalnya tipe orang yang ngga bisa nyerah gitu aja. Oke mungkin aku putus sama si A terus jadian sama si B. Tapi bukan berarti aku nggak sakit hati, aku nggak nangis, aku nggak ngerasa nyesek. Satu hal yang pasti, aku tuh nggak mau jadi kenangan buruk buat orang lain. Jadi ketika aku pacaran sama seseorang, aku selalu berusaha jadi yang terbaik buat orang itu, jadi ketika akhirnya putus, kita sama – sama  nggak saling benci. Kalo akhirnya enggak, aku tinggal terus menjaga posisiku untuk terus jadi orang yang terbaik di sisinya.”

*setelah tanggapan panjang itu, saya dan si pacar memutuskan berhenti ngomongin, dan kita balik lagi dengan topik – topik basa - basi sampe tertidur.

Hey, dear you, baby, nggak ada sebuah garansi dalam sebuah hubungan itu akan berjalan baik, mudah dan indah selamanya. Just as you know, babe, aku cuma cewek biasa. Aku cuma berusaha melakukan hal terbaik yang bisa aku lakukan untuk siapapun dan apapun, and off course for this relationship too.

Baby, I know, what kind of man that you are. Bukan karena aku peramal :D, but its easily come in my head and heart when I’m in love with you. Anyway, aku selalu berharap sebuah perjalanan selalu ada akhirnya. Dan aku berharap ini adalah pemberhentianku yang terakhir. Rasanya di pemberhentian ini aku bisa merasa aman dan nyaman, may be because there was a human like you inside.


This old song was amazing, it just like words that I can't tell to you everytime...
Hear it...

1 comment:

Anonymous said...

wah lagunyaaaaa ngingatin sama masa lalu and film mell gibsonnya... :D